MENDERMAKAN
APA YANG MELEKAT DITUBUH
Suatu hari seorang pria datang
menemui Ahmad bin Abil Hawari dan berkata kepadanya, “Semalam istriku
melahirkan anak laki-laki, akan tetapi sampai saat ini kami tidak memiliki
sesuatu pun untuk membiayai semua keperluannya.”
“Pagi ini aku juga tidak memiliki apa-apa selain dua
kain yang menutupi tubuhku ini. Pilihlah yang terbaik dan juallah. Gunakan uang
hasil penjualan itu untuk keperluan bayi kalian.”
“Kain yang menutup bagian bawah
tubuhmu lebih bagus.”
Ahmad bin Abil Harawi pun segera
menjauh, melepas kain tersebut dan hanya mengenakan satu kain untuk menutup
tubuhnya. Setelah menerima kain itu, lelaki itu pun segera pergi meninggalkan
beliau. Tak lama kemudian, beliau juga pergi keluar kota melewati sebuah tempat
yang bernama Jairun. Ketika beliau sedang meniti anak tangga, tiba-tiba seorang
pria menghampirinya, mengucapkan salam dan berkata, “ ‘Umair bin Jausha’
menitipakan salam untukmu dan menghadiahkan uang sebesar tiga puluh dinar ini,
terserah engkau gunakan untuk apa.” Mendengar ucapannya, Ahmad berkata,” Aku
baru saja berderma sehelai kain, DIA (Allah SWT) segera memberiku tiga puluh
dinar. Betapa lalainya aku.” Beliau menjerit dengan suara yang sangat keras dan
terjatuh. Seandainya pria itu tidak memegang tubuhnya, tentu wajahnya akan
hancur.
Sumber:
‘Umar bin ‘Ali bin Ahmad al-Mishri, Thobaqatul auliya, Dar al-Kutubil
‘ilmiyah,2006. Hal. 57