MENIKAH
KARENA MENGHARGAI SUMPAH
Suatu ketika Syeikh Abu ‘Utsman
an-Naisaburi ditanya, “Amal apakah yang paling kamu harapkan pahalanya di sisi
Allah?”

“Duhai Abu ‘Utsman, sungguh aku
sangat mencintaimu, maka demi Allah nikailah aku.”
Tak lama setelah itu ia datang
kembali bersama ayahnya yang miskin dan kamipun menikah. Ayahnya pun merasa
sangat bahagia. Ketika kami berduaan ternyata dia adalah seorang wanita yang
bermata juling, berkaki pincang, dan wajahnya menyeramkan. Karena cintanya yang
begitu besar kepadaku, ia mencegahku keluar dari rumah. Demi menjaga hatinya
akupun tinggal di rumah dan tidak sedikitpun kutunjukkan rasa benciku
kepadanya. Selama lima belas tahun aku hidup bersamanya hingga ajal
menjempunya. Inilah amal yang paling kuharapkan pahalanya di sisi Allah.”