SERATUS
DINAR UNTUK MENGAJARKAN AL-QUR’AN
Seorang sufi menyerahkan pendidikan
Al-Quran anaknya kepada seorang guru. Ketika sang anak sudah dapat membaca
Al-Quran dengan baik hingga surah Ar-Rahman, sang ayah memberi guru tersebut
uang sejumlah serataus dinar sebagai hadiah. Akan tetapi guru tersebut
menolaknya dan menganggap pemberian itu terlampau banyak. Melihat sikapnya,
sang sufi berkata, “Maaf, serahkan putraku kepadaku, aku tidak berkenan engkau
mendidiknya lagi.”
“Mengapa demikian?” Tanya guru tersebut
keheranan.
“Karena engkau tidak memuliakan
Al-Quran. Engkau menganggap pemberianku sebesar seratus dinar terlampau banyak.
Sebenarnya, seandainya kuberikan seluruh hartaku kpadamu sebagai hadiah atas
jasamu mengajari Al-Quran kepadanya, maka semua itu masih sedikit.” Jawabnya.
Sufi tersebut kemudian menyerahkan
pendidikan Al-Quran anaknya kepada guru lain. Dan gurur yang menolak
pemberiannya tersebut menyesali sikapnya.
Sumber:
Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi, Kalam Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi
manuskrip, Juz akhir, hal 2