Minggu, 30 September 2018

NAJIS DI TEMBOK RUMAH MAJUSI


NAJIS DI TEMBOK RUMAH MAJUSI
            Suatu hari, Imam Abu Hanifah bergegas e rumah seorang Majusi untuk menagih hutang kepadanya. Sesampainya di depan rumah si Majusi, beliau menginjak najis. Ketika Imam Abu Hanifah berusaha membersihkan najis tersebut dari alas kakinya, najis itu justru terlempar dan melekat di tembok rumah Majusi. Beliau pun kebingungan.
            “Jika najis ini tidak kubersihkan, tembok rumah majusa ini menjadi kotor karenanya, akan tetapi jika kubersihkan, maka pasir-pasir yang melekat di tembok ini akan berjatuhan,” ujar beliau dalam hati.
            Beliau akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu rumah si Majusi dan tak lama kemudian seorang budak wanita membukakan pintu itu.
            “Tolong sampaikan kepada tuanmu, jika Abu Hanifah menunggunya di depan pintu,” ujar Imam Abu Hanifah kepadanya.
            Melihat Imam Abu Hanifah, si Majusi segera meminta maaf karena ia belum dapat melunasi hutangnya. Pikirnya, beliau hendak menagh hutangnya.  Imam Abu Hanifah ra lantas berkata kepadanya, “Sekarang ada permasalahan yang jauh lebih penting.” Beliau pun menceritakan apa yang terjadi. Setelah mendengar penuturan beliau, si Majusi berkata, “Akulah yang terlebih dahulu harus membersihkan diriku.” Saat itu juga ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi seorang Muslim yang baik.

Sumber : dr. musthafa murad, Qishashul Sholihin, Darul Fajr Litturats, Cet I Mesir, 2004. Hal, 106

BURDAH MADIHIL MUBARAKAH

MARI KITA BACA MAULID BURDAH...!!!