Warga
Tarim yang Amanat
Alkisah,ada seorang warga Bait jubair
berkunjung ke kota Tarim membawa sebuah karung kurma mentah untuk di jual di
sana. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang mau membelinya. Akhirnya ia merasa
bosan dan meninggalkan karung itu di serambi sebuah gudang . Pemilik gudang itu
melihat perbuatanya. Ketika ia pergi, pemilik gudang itu mengambil sekarung
kurma mentah tersebut dan menjualnya dengan harga yang lebih mahal. Uang hasil
penjualan kurma itu ia gonakan untuk berdagang sehingga berkembang dan maju.
Beberapa tahun kemudian, pria
pemilik kurma tersebut berkunjung ke Tarim dan bercakap-cakap dengan si pemilik
gudang. Ia berkata, “Beberapa tahun lalu aku singga di tempat ini dan
kutinggalkan sekarung kurma mentah di sini.”
Pemilik gudang itu berkata, “Oh,
jadi engkau pemilik kurma itu.” “Benar,” jawabnya.
“Mari masuk ke dalam tokoku,”
pemilik gudang mempersilahkan pria pemilik kurma, lanjutnya, “Semua barang yang
ada di toko ini milikmu, silahkan kamu ambil,” ujar pemilik toko sembari
menceritakan apa yang telah ia perbuat dengan kurma mentah tersebut.
Pria itu pun mengambil seluruh
barang yang ada di toko tersebut dan kemudian pergi begitu saja.
Sumber : Habib Ahmad bin Hasan bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad
bin Ahmad al-Haddad, Tatsbitul Fuad, juz 2 hal. 32