Syeikh Muhammad bin Sa`id bin Hammad ash-Shinhaji
Qasidah Burdah memiliki gaya bahasa
yang tinggi, susunan yang indah, ungkapan yang menarik, jika dilagukan dapat
mengetuk pintu hati yang tertutup, mengajak umat agar mencintai nabi yang
penyayang dan penuh belai kasih sayang, didalamnya banyak mengungkapkan sifat
dan kebesaran nabi Muhammad, betapa indahnya burdah melukiskan akhlak budi
pekerti Rasulullah, betapa manisnya burdah memuji perangai dan kepribadian
Rasulullah.
Betapa hebatnya Imam Busairi yang
telah banyak mengugah umat islam melalui qasidahnya yang menarik
perhatian,
kemungkinan sebahagian pembaca belum mengenal kepribadian Imam al-Bushairi,
disini penulis mencoba untuk menulis sebahagian biografi beliau.
A. Nama Lengkap Beliau
Imam al-Alim Muhammad bin Sa`id bin
Hammad bin Muhsin bin Abdullah bin Shinhaj bin Hilal ash-Shinhaji, orang tua
beliau berasal dari desa Bushair bahagian So`id Mesir, sebab itulah beliau
dinisbahkan kepada al-Bushairi.
Beliau lahir pada tahun 608
hijriyah sebagaimana yang disebutkan oleh Syeikh Doktor Sa`ad Abu al-As`ad,
tetapi Ali Basa Mubarak mengungkapkan bahwa kelahiran beliau pada tahun 698
hijriyah, dari hasil penelitian saya bahwa apa yang diungkapkan oleh Ali
Mubarak Basa didalam kitabnya " Khithath Taufiqiyah al-Jadidah "
merupakan satu kekeliruan, sebab Imam Bushairi merupakan murid Syeikh AbuAbbas
al-Mursi, semantara Imam Abu Abbas al-Mursi meninggal dunia pada tahun 686
hijriah, dengan mengikuti apa yang telah disebut oleh Ali Mubarak bahwa Imam
Bushairi belum lagi lahir ketika meninggalnya Imam Abu Abbas al-Mursi,
diperkuat dengan apa yang di sebutkan oleh Syeikh Daud bin Sulaiman
an-Naqsyabandi dan Imam Abu Ali Hasan bin Muhammad bin Qasim asy-Syadzuli bahwa
Imam Bushairi lahir pada tahun 608 hijriyah.
Beliau telah mempelajari ilmu
tasawuf dan mengambil bai`ah tarikat Syadzuliyah dari Imam al-Arif billah Abu
Abbas al-Mursi Khalifah Imam Abu Hasan syadzili, kehebatan dan kewarakan
gurunya sangat mempengaruhi jiwa dan budi pekerti Imam Bushairi.
B.
Sebab - sebab ditulisnya
Qasidah Burdah
Imam Bushairi terkena penyakit
lumpuh yang tidak mempu menggerakkan tubuhnya, telah letih dan lelah berobat
dengan berbagai macam obat dari para dokter dan ahli kesehatan, namun hasilnya
tidak memiliki perobahan, maka beliau mencoba untuk membuat satu qasidah yang
yang memohon dengan barkah memuji Rasulullah akan mendapatkan kesembuhan dari
Allah, ketika setelah sampai pada kalimat فمبلغ العلم فيه أنه بشر kemudian beliau melihat RAsulullah didalam mimpinya sambil
berkata : " Sumpurnakanlah bait sa`ir itu dengan kalimat : " وأنه خير خلق كلهم " kemudian Rasulullah saw menyapu tubuh Imam al-Bushairi
sehingga tubuhnya menjadi sebuh dari kelumpuhan.
Berkata Imam Syeikh Hasan al-`Adawi
: Ketika Imam al-Bushairi keluar dari rumahnya beliau berjumpa dengan seorang
lelaki yang soleh, kemudian meminta agar beliau memperdengarkan qasidah
burdahnya, Imam Bushairi merasai keheranan, sebab beliau belum pernah
menceritakan segala kejadian yang dia alami kepada orang lain, ketika Imam
Bushairi bertanya kepada lelaki tersebut bagaimana beliau mengetahui kejadian
tersebut, lelaki tersebut menjawab bahwa beliau mendengar Imam al-bushairi
melantunkan sa`irnya di hadapan Rasulullah.
Qasidah Burdah merupakan qasidah yang paling masyhur di
kalangan ulama islam, sehingga para ulama memiliki perhatian yang besar dalam
menjaga dan melestarikan Burdah, seperti Syeikh Daud bin Sulaiman
an-Naqsyabandi yang membuat sebuah karangan khusus menolak segala hujatan dan
tohmah yang di tujukan kepada Qasidah Burdah, kitab tersebut diberi nama
"Nahtu Hadidi al-Batil Wa Baradahu Bi Adillati al-Haqi adz-Dzaabati `An
Sohibi al-Burdah", ada pula diantara ulama yang mensyarahkan qasidah
Burdah, diantara yang telah mensyarahkannya adalah :
1 - Syeikh Ibnu Marzuq at-Tilmisani al-Maliki.
2 - Al-Imam Abu al-BAqa` al-Hanafi.
3 - Al-Imam Jalaluddin al-Mahalli.
4 - Al-Imam Zakariya al-Ansori.
5 - Al-Hafiz Syihabuddin al-Qastolani.
6 - Al-Allamah Sa`addudin at-Taftijani.
7 - Syeikh Khalid al-Azhari.
8 - Syeikh Hasan al-`Adawi al-Hamzawi .
Imam Bushairi meninggal dunia pada tahun 696 hijriyah, dan
dikuburkan di Iskandariyah ( Alexander ) didalam sebuah mesjid yang indah
berhampiran dengan gurunya Sidi Abu Abbas al-Mursi.
Rujukkan :
1 - Nailul Khairat Malmusah karangan Doktor Sa`ad Abu As`ad
halaman 181.
2 - Khithathu at-Taufiqiyah al-Jadidah karangan Ali Basa
Mubarak , juz : 10 , halaman 16.
3 - Tabaqat Syadzuliyah al-Kubra karangan Syeikh Abi Ali
Hasan bin Muhammad bin Qasim al-Kuhun asy-Syadzuli, halaman :89.
4 - Nahtu Hadidi al-Batiki Wa Baradah Bi Adillati al-Haqq
adz-Dzaabah `An Sohibul Burdah, halaman: 17
Qasidah Burdah
Oleh:
Al-Alim Muhammad bin Sa`id bin Hammad ash-Shinhaji
Sumber : http://allangkati.blogspot.com